Gede Andika Penggagas Edukasi Bahasa, Lingkungan dan Sosial di Desa Pemuteran

Umumnya untuk bisa menempuh pendidikan haruslah dengan membayar, namun sesuatu yang berbeda hadir di Bali. Gede Andika, pemuda asal desa Pemuteran, Buleleng, Bali menyediakan kelas Bahasa Inggris secara gratis.

Hal inilah yang membuat Gede Andika berhasil mendapatkan penghargaan SATU Indonesia Awards tahun 2021. Penghargaan dari PT Astra International Tbk ini tidak salah sasaran karena Gede Andika telah berperan besar bagi desanya. Seperti apa kisah inspiratifnya, simak sampai akhir.

Program KREDIBALI Mengedukasi Banyak Hal di Desa Pemuteran

Gede Andika merupakan lulusan dari Magister Ekonomi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tidak hanya lulusan UGM, ia pun mendapatkan tawaran untuk melanjutkan studi S2 di Inggris hanya saja hal tersebut ditolak.

Penolakan tersebut dikarenakan keinginan Gede Andika untuk memajukan desanya kembali. Saat pulang di tahun 2020, pandemi Covid-19 memberikan dampak yang cukup buruk bagi desanya.

Kondisi yang tadinya ramai dengan wisatawan sehingga mampu menghidupi seluruh penduduk desa menjadi mati. Akibatnya bukan hanya orang dewasa, anak-anak yang terpaksa harus sekolah dari rumah menggunakan gadget pun kesulitan mengakses pendidikan.

Pasalnya masih banyak yang belum memiliki hp apalagi laptop untuk bisa mengakses pembelajaran. Memperhatikan kondisi yang memprihatinkan ini membuat Gede pun tidak tinggal diam.

Pada tahun 2020, ia mencetuskan KREDIBALI (Kreasi Edukasi Bahasa dan Literasi Lingkungan). Program yang ia jalankan ini berada di bawah naungan JLB (Jejak Literasi Bali) yang telah lebih dahulu ia prakarsai tahun 2019.  Selama program ini berjalan ada tiga hal yang difokuskan yaitu:

1. Kelas Bahasa Inggris

KREDIBALI yang merupakan lembaga nirlaba tentu saja menyelenggarakan kelas Bahasa Inggris ini tanpa memungut biaya. Fokus siswa SD dan SMP yang bisa masuk pun adalah keluarga kurang mampu.

Demi mewujudkan seleksi dengan baik, maka hanya anak-anak yang mendapatkan bantuan seperti PKH (Program Keluarga Harapan), BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan keluarga yang memiliki penghasilan rendah dapat mengikuti kelas.

Gede yakin bahwa kelas bahasa Inggris ini akan memberikan dampak yang baik untuk masa depan. Apalagi jika pandemi sudah selesai, bahasa Inggris akan membantu para siswa untuk berkembang secara global.

Pada awalnya hanya satu kelas yang dibuka dan terdapat dua tutor dengan total 25 siswa. Semakin hari jumlah siswa bertambah dan kini terdapat tiga kelas yang dibagi dari basic, junior dan general. Mengingat kelas diadakan sejak pandemi Covid-19 maka seluruh kegiatan dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.

2. Edukasi Lingkungan

KREDIBALI juga turut mengedukasi lingkungan dengan cara meminta para siswa untuk membawa sampah plastik dari rumah. Sampah inilah yang menjadi syarat agar mereka bisa mengikuti kelas Bahasa Inggris.

Tentu saja hal ini secara tidak langsung mendidik para siswa untuk bisa mengurangi sampah plastik yang ada di rumah. Mengingat sampah plastik menjadi masalah lingkungan yang cukup parah.

3. Edukasi Sosial

Terkait dengan sampah plastik yang dikumpulkan oleh para siswa, semuanya akan dikumpulkan dan dikelola bahkan ditukarkan. KREDIBALI telah bekerja sama dengan Plastic Waste sehingga pengelolaan sampah plastik diorganisir dengan baik.

Semua sampah tersebut ditukarkan dengan beras dan beras ini didistribusikan kepada masyarakat desa yang kurang mampu. Kegiatan ini tentu saja turut mengurangi kemiskinan yang terjadi di desa Pemuteran.

Jumlah sampah yang telah berhasil dikelola mencapai 412 kilogram dan sudah ditukarkan menjadi beras dan diberikan kepada 147 lansia di desa tersebut.

Peran Gede Andika tentu saja tidak bisa dianggap sepele, sampai saat ini sudah 225 siswa yang lulus dari kelas Bahasa Inggris. Menariknya lagi kelas yang diadakan tidak hanya di desa Pemuteran karena berkembang ke desa Puhu, Gianyar, Bali.

Perjalanannya untuk mendirikan KREDIBALI tentunya tidaklah mudah, mengingat saat itu sedang terjadi pandemi Covid-19. Tujuannya untuk membuka kelas Bahasa Inggris yang notabene menjadi tempat berkumpul sempat ditolak. Namun Gede membuktikan bahwa kelasnya mengikuti protokol kesehatan dan aman.

Perjuangannya tentu saja harus diapresiasi, oleh karena itu ia sangat layak menjadi penerima SATU Indonesia Awards 2021 pada kategori Pejuang Tanpa Pamrih di Masa Pandemi Covid-19.

 

Sumber:

https://www.goodnewsfromindonesia.id/network/content/gede-andika-pemuda-inspiratif-penggagas-kredibali-7uZVGr

https://mindset.viva.co.id/berita/2521-gede-andika-dan-kredibali-dari-program-edukasi-sampai-pemeliharaan-lingkungan

https://blogsandarticles.astra.co.id/artikel/gede-andika-inisiator-edukasi-bahasa-dan-lingkungan-dari-bali

 

Discover a hidden easter egg

A word from our sponsor

spot_img

read more

explore

other articles